Pertanyaan dalam judul artikel ini sudah lama menggelitik pikiran dan hati saya. Kenapa? Karena pada dasarnya, manusia tidak ingin berlelah-lelah menghadapi kehidupan. Di zaman serba instan, kirim pesan tidak perlu pakai nelpon atau SMS orang, tapi cukup sediakan paketan internet dan menggunakan LINE, Whatsup, BBM, dan sebagainya, maka orang semakin mudah untuk mencari cara "mencurangi" hidupnya. Nah, apa maksudnya? Dalam bahasa Inggris dinamakan
shortcut atau jalan pintas. Adakah jalan pinta menuju sukses? Pertanyaan yang juga tidak kalah banyaknya dilontarkan orang di mesin pencari google selain pertanyaan pada judul artikel ini. Jawabannya? Mari baca penjelasan saya dibawah ini.
Saya tidak memungkiri bahwa jalan pintas dalam meraih kesuksesan dan kehidupan yang diinginkan di dunia itu banyak sekali. Ya, saking banyaknya orang kadang melupakan hakikat sukses itu sendiri. Namun sebelum masuk ke hakikat dari kehidupan dan sukses itu, ada dua jalan pintas kehidupan yang perlu kamu tahu.
- Jalan pintas kehidupan yang negatif
- Jalan pintas kehidupan yang positif
- Tidak ada jalan pintas sama sekali
Apa beda ketiganya? Yang pertama tentu sudah pasti kamu tahu. Aktifitas yang dikategorikan merupakan dosa besar itu merupakan jalan pintas kehidupan yang negatif. Menjual barang-barang haram, melakukan transaksi yang haram, dan sebagainya yang haram-haram yang bisa kamu buat daftar itu termasuk jalan pintas kehidupan yang negatif. Sudah resikonya besar, dapat suksesnya (berupa uang dan harta), juga dipandang orang lain sebagai kejatahan (banyak kegiatan jalan pintas negatif ini demikian). Sehingga perlu kamu hindari, karena memang tidak tahan lama, selain juga hati dan pikiran yang tidak tenang melakukannya.
Lalu jalan pintas yang positif. Seperti apa itu? Mudahnya demikian, ada ajang pencarian bakat. Seperti ajang menyanyi Indonesian Idol, X Faktor Indonesia, dan lain-lain. Itu jalan pintas yang cukup singkat. Menang audisi sudah dipastikan terkenal dan menjadi artis baru. Tidak menang pun, misalnya juara ketiga atau keempat juga wajah sudah nampang di layar televisi. Sehingga memudahkan untuk mendapatkan kesuksesan yang lain. Ada juga ajang menjadi pelawak seperti StandUp Comedy Indonesia. Ya, jalan pintas kehidupan yang positif inilah yang digemari banyak anak muda sekarang ini.
Lalu yang ketiga, tidak ada jalan pintas sama sekali. Ini menjelaskan dampak negatif dari jalan pintas kehidupan yang positif. Loh emang ada? Jelas ada. Jalan pintas apapun memiliki dampak negatifnya sendiri. Seorang musisi terkenal seperti Anang Hermansyah dan Ahmad Dhani atau Ariel Noah misalnya, mereka telah menjalani kehidupan pahit seorang musisi sebelum menjadi sukses. Jalan pintas ajang pencarian bakat tidak menghadirkan pahitnya jalan panjang seorang musisi. Tidak mengherankan, kita jarang sekali mendengar karya-karya musisi hasil pemenangan ajang pencarian bakat itu. Seperti tenggelam ditelan bumi. Bertahun-tahun tanpa karya.
Menurut
Clint Cora yang ditulis dalam website lifehack, ada hal-hal yang tetap tidak bisa memakai jalan pintas. Bahkan jalan pintas itu sendiri dapat menyebabkan hilangnya keberhasilan seseorang. Dalam ajang pencarian bakat menyanyi, memang benar seseorang dipastikan memiliki setidaknya satu dari dua hal. Yaitu suara yang bagus, atau keahlian menyanyi yang mumpuni. Namun, tidak dimanapun ajang pencarian bakat itu, penyanyinya punya pengalaman dalam menulis lagu yang disukai. Sehingga tidak mengherankan menggunakan jalan pintas ajang pencarian bakat malah membuat seseorang hilang keberhasilannya dalam menulis lagu dan menjualnya. Itulah alasan banyak pemenang akhirnya menggunakan lagu orang lain untuk tampil di depan umum layaknya orang kebanyakan, tidak ada uniknya, pendengar tidak mendapati kesan menarik bahkan cenderung lupa dengan si penyanyi. Hingga tenggelam bertahun-tahun karena tidak ada karya nyata yang diciptakannya. Suara boleh bagus, tapi sekedar cover lagu tetap tidak menjamin seseorang bisa dikenal lama oleh masyarakat.
Cora juga menjelaskan bahwa setiap orang sukses itu menempuh jalan yang sama. Artinya sama saja Ahmad Dhani dengan Anang Hermansyah. Sama-sama pernah jatuh bangun menyanyi dan menjual lagu mereka. Hanya berbeda waktunya saja siapa yang lebih dulu. Jika ingin terlalu cepat sukses bisa saja, tapi tentu kerja keras tidak pernah berhenti setelah kamu jadi pemenang. Juara satu StandUp Comedy juga akan hilang sinarnya kalau lawakannya tidak pernah baru. Orang sudah mendengarnya berulang-ulang, hingga bosan. Lalu dirinya akan ditinggalkan dan masyarakat beralih ke juara baru StandUp Comedy. Ini berlaku untuk semua ajang pencarian bakat. Tidak ada karya, maka ditinggalkan.
Lantas, bagaimana menurutku?
Jalan pintas boleh kamu raih. Sangat boleh. Tapi jangan pernah bersantai setelah meraihnya. Karena pepatah mengatakan dan selalu benar bahwa menjadi sukses itu gampang, tapi mempertahankannya yang susah. Apalagi untuk meningkatkannya jauh lebih susah. Bukan berarti tidak bisa. Tapi lebih susah. Mudahnya begini. Tahu band Kotak kan? Mereka juga jebolan ajang pencarian bakat personil band beberapa tahun yang lalu. Sampai sekarang tetap eksis. Kenapa? Mereka bekerja keras setelah lepas dari ajang pencarian bakat itu. Banyak loh band yang juga terpilih menciptakan lagu, dulu saya punya albumnya termasuk band Kotak didalamnya. Hanya saja, band yang lain saya cari-cari karyanya tidak ada lagi setelah satu album kompilasi itu. Band Kotak sajalah yang terus menerus menciptakan karya. Dikenal, dan terkenal. Itu salah satu contoh jalan pintas begitu menyenangkan tapi juga begitu banyak menjatuhkan orang saat mereka sampai disana.
Semoga paham ya. Pilihlah jalan pintas jika kamu siap bekerja keras siang malam tanpa henti. Tanpa jalan pintaspun juga bisa sukses. Saya akan ceritakan kisah Mas Iwan Setyawan (bagi yang sudah tahu, bukunya 9 summers 10 autumns) adalah seseorang yang tidak menjalani shortcut atau jalan pintas untuk menjadi direktur di kota New York, agar kamu tahu bahwa tanpa jalan pintas, dengan kerja keras, kerja cerdas, banyak berdoa, banyak usaha, tetap akan membuatmu sampai kepada suksesmu sendiri.
Salam.