Samakah Obsesi dan Ambisi?

05.00 0
Perbedaan Obsesi dan Ambisi


Sudah dipusingkan sama passion, semangat, hobi, sugesti diri, eh, ini lagi, obsesi dan ambisi. Hehe, maaf-maaf. Tidak bermaksud demikian. Tapi lebih tahu jelas lebih baik daripada tidak. Banyak orang merasa lelah mengejar cita-cita. Mungkin yang telah membaca ini tahu, itu termasuk ambisi. Atau malah termasuk dari obsesi. Nah, karena keduanya mirip namun jelas berbeda tentu mempengaruhi dampak kehidupan manusia juga berbeda. Cukup krusial sebenarnya. Artinya, kita dipastikan pernah menjadi orang yang ambisius dan juga orang yang penuh dengan obsesi. Mengenal kedua kata itu dalam kehidupan kita dapat menjadi dasar untuk mengurangi ambisi yang tidak bermanfaat serta obsesi yang tidak bermanfaat juga. Sehingga bisa kita segera ganti dengan yang baru.

Coba pikirkan ini. Ada yang bekerja lembur dengan suka rela. Pasti ada yang ingin dicapainya segera. Ada yang belajar mati-matian setiap hari. Pasti ada yang ingin dicapainya juga. Ada yang rela kesana-kemari agar kontribusinya di organisasi terlihat dan memberi hasil nyata. Pasti ada yang ingin dicapainya kan? Nah, dari aktifitas itulah obsesi dan ambisi itu ada.

Ambisi sendiri cenderung bermakna negatif dibandingkan obsesi. Ada yang menjelaskan ambisi layaknya seorang pria yang saling menyikut demi jabatan tertentu di perusahaan atau partai politik. Ya, tidak bisa disalahkan juga pendapat itu. Intinya, ambisi adalah caramu untuk bisa mencapai tujuanmu. Entah apapun tujuanmu sekarang, dan caramu yang melakukannya itulah ambisimu. Ambisi lebih cenderung pada fokusnya diri meraih prestasi tanpa menghiraukan apapun yang mengusiknya. Seperti teman mengajak keluar malam minggu, kita menolak dan memilih belajar. Teman mengajak hangout di kafe-kafe kopi untuk ngobrol, kita menolak dan memilih memikirkan proyek pekerjaan. Ambisi ada disetiap orang yang sadar dirinya belum sukses dan mencoba sukses. Saya pun mengakui pernah seperti itu dan hampir dipastikan mirip-mirip seperti itu sekarang ini. Hanya bedanya, saya sadar, paham, dan mengurangi ambisi dalam diri dan lebih rileks menjalani kehidupan.

Lalu apa obsesimu? Obsesi adalah apa yang membuatmu berpikir kamu tidak bisa hidup tanpa melakukan itu. Cenderung lebih ekstrim sebenarnya obsesi dibandingkan ambisi. Bedanya, ambisi cenderung ada kaitannya mengabaikan orang lain. Padahal tidak. Hanya saja kita lebih mudah memilih prioritas dalam kehidupan dibandingkan orang lain. Coba lihat seorang temanmu yang selalu mengeluh hidupnya tidak sukses dan banyak gagalnya. Dipastikan dirinya kurang berambisi. Rencananya hanyalah wacana. Diniatkan tapi tidak dikerjakan. Tidak ada motivasi, inspirasi dan semangat. Benar kan? Dirinya dipastikan juga sulit berkata tidak pada teman-temannya yang selalu mengajak santai, bermain, dan selalu menolak jika diajak untuk lebih mengenali diri, belajar, dan melakukan aktifitas untuk mensukseskannya. Loh, padahal dia sendiri ingin sukses. Itulah manusia. Saya dulu juga begitu.

Obsesi lebih pribadi bentuknya. Biasanya kebiasaan seseorang yang dilakukannya baik sadar ataupun otomatis begitu. Jika kebiasaan itu dirubah, dia bingung, kecuali dia memang ingin merubahnya. Selain itu, obsesi terkait juga dengan kebendaan dan kemanusiaan. Seseorang merasa hidupnya bersemangat jika dicintai misalnya. Mudah mengejar cita-citanya. Obsesinya mendapatkan cinta, dicintai, disayangi. Tapi lihat jika dia putus cinta. Apa yang dilakukannya? Tentu dia akan segera mencari cinta yang baru atau mengajak seseorang yang baru memutuskan hubungannya untuk kembali padanya. Sehingga obsesinya terhadap cinta menjelaskan dia tidak bisa berlama-lama tanpa cinta. Hidupnya bisa hancur, semangatnya bisa lenyap. Bahkan banyak orang mengakhiri hidupnya karena obsesinya telah hilang.

Cukup sulit lepas dari dua hal diatas. Malah dipastikan tidak bisa. Hanya bisa dipahami dan disyukuri saja. Kenapa? Tanpa ambisi dan obsesi, kamu berarti hidup mengalir apa adanya. Tanpa upaya dan doa. Padahal kamu juga ingin sukses. Tentu itu bertolak belakang dengan konsep ambisi dan obsesi diatas.

Jadi, cobalah mengontrol ambisi dan obsesimu. Kedua hal itu juga mempengaruhi ego diri. Mungkin ambisimu untuk bisa jadi ketua BEM tidak terlaksana, ya tidak apa-apa, alangkah baiknya dikontrol ego diri. Tidak lantas menjegal orang lain, atau memaki-maki. Dipastikan ada hikmahnya. Obsesimu untuk selalu bisa memberikan kontribusi pada organisasi, nyatanya kamu malah dianggap sebelah mata, tidak dihargai, atau paling buruknya disingkirkan. Kontrol ego dirimu lagi. Masih banyak tempat untuk menampung obsesimu, masih banyak hal yang bisa kamu jadikan obsesi.

Yang terpenting, kontrol ego diri itu haruslah bermuara pada hal yang positif. Perlu intropeksi diri setiap akhir pekan. Lihat dirimu sepanjang minggu ini. Apakah ambisimu melukai orang lain? Apakah obsesimu malah merugikan dirimu sendiri? Ganti dengan yang lebih positif, kontrol ego diri agar lebih mendewasakan dirimu.

Semoga bermanfaat ya. Salam.

Adakah Jalan Pintas Menempuh Kesuksesan?

06.00 0
adakah jalan pintas menempuh kehidupan


Pertanyaan dalam judul artikel ini sudah lama menggelitik pikiran dan hati saya. Kenapa? Karena pada dasarnya, manusia tidak ingin berlelah-lelah menghadapi kehidupan. Di zaman serba instan, kirim pesan tidak perlu pakai nelpon atau SMS orang, tapi cukup sediakan paketan internet dan menggunakan LINE, Whatsup, BBM, dan sebagainya, maka orang semakin mudah untuk mencari cara "mencurangi" hidupnya. Nah, apa maksudnya? Dalam bahasa Inggris dinamakan shortcut atau jalan pintas. Adakah jalan pinta menuju sukses? Pertanyaan yang juga tidak kalah banyaknya dilontarkan orang di mesin pencari google selain pertanyaan pada judul artikel ini. Jawabannya? Mari baca penjelasan saya dibawah ini.

Saya tidak memungkiri bahwa jalan pintas dalam meraih kesuksesan dan kehidupan yang diinginkan di dunia itu banyak sekali. Ya, saking banyaknya orang kadang melupakan hakikat sukses itu sendiri. Namun sebelum masuk ke hakikat dari kehidupan dan sukses itu, ada dua jalan pintas kehidupan yang perlu kamu tahu.

  • Jalan pintas kehidupan yang negatif
  • Jalan pintas kehidupan yang positif
  • Tidak ada jalan pintas sama sekali

Apa beda ketiganya? Yang pertama tentu sudah pasti kamu tahu. Aktifitas yang dikategorikan merupakan dosa besar itu merupakan jalan pintas kehidupan yang negatif. Menjual barang-barang haram, melakukan transaksi yang haram, dan sebagainya yang haram-haram yang bisa kamu buat daftar itu termasuk jalan pintas kehidupan yang negatif. Sudah resikonya besar, dapat suksesnya (berupa uang dan harta), juga dipandang orang lain sebagai kejatahan (banyak kegiatan jalan pintas negatif ini demikian). Sehingga perlu kamu hindari, karena memang tidak tahan lama, selain juga hati dan pikiran yang tidak tenang melakukannya.

Lalu jalan pintas yang positif. Seperti apa itu? Mudahnya demikian, ada ajang pencarian bakat. Seperti ajang menyanyi Indonesian Idol, X Faktor Indonesia, dan lain-lain. Itu jalan pintas yang cukup singkat. Menang audisi sudah dipastikan terkenal dan menjadi artis baru. Tidak menang pun, misalnya juara ketiga atau keempat juga wajah sudah nampang di layar televisi. Sehingga memudahkan untuk mendapatkan kesuksesan yang lain. Ada juga ajang menjadi pelawak seperti StandUp Comedy Indonesia. Ya, jalan pintas kehidupan yang positif inilah yang digemari banyak anak muda sekarang ini.

Lalu yang ketiga, tidak ada jalan pintas sama sekali. Ini menjelaskan dampak negatif dari jalan pintas kehidupan yang positif. Loh emang ada? Jelas ada. Jalan pintas apapun memiliki dampak negatifnya sendiri. Seorang musisi terkenal seperti Anang Hermansyah dan Ahmad Dhani atau Ariel Noah misalnya, mereka telah menjalani kehidupan pahit seorang musisi sebelum menjadi sukses. Jalan pintas ajang pencarian bakat tidak menghadirkan pahitnya jalan panjang seorang musisi. Tidak mengherankan, kita jarang sekali mendengar karya-karya musisi hasil pemenangan ajang pencarian bakat itu. Seperti tenggelam ditelan bumi. Bertahun-tahun tanpa karya.

Menurut Clint Cora yang ditulis dalam website lifehack, ada hal-hal yang tetap tidak bisa memakai jalan pintas. Bahkan jalan pintas itu sendiri dapat menyebabkan hilangnya keberhasilan seseorang. Dalam ajang pencarian bakat menyanyi, memang benar seseorang dipastikan memiliki setidaknya satu dari dua hal. Yaitu suara yang bagus, atau keahlian menyanyi yang mumpuni. Namun, tidak dimanapun ajang pencarian bakat itu, penyanyinya punya pengalaman dalam menulis lagu yang disukai. Sehingga tidak mengherankan menggunakan jalan pintas ajang pencarian bakat malah membuat seseorang hilang keberhasilannya dalam menulis lagu dan menjualnya. Itulah alasan banyak pemenang akhirnya menggunakan lagu orang lain untuk tampil di depan umum layaknya orang kebanyakan, tidak ada uniknya, pendengar tidak mendapati kesan menarik bahkan cenderung lupa dengan si penyanyi. Hingga tenggelam bertahun-tahun karena tidak ada karya nyata yang diciptakannya. Suara boleh bagus, tapi sekedar cover lagu tetap tidak menjamin seseorang bisa dikenal lama oleh masyarakat.

Cora juga menjelaskan bahwa setiap orang sukses itu menempuh jalan yang sama. Artinya sama saja Ahmad Dhani dengan Anang Hermansyah. Sama-sama pernah jatuh bangun menyanyi dan menjual lagu mereka. Hanya berbeda waktunya saja siapa yang lebih dulu. Jika ingin terlalu cepat sukses bisa saja, tapi tentu kerja keras tidak pernah berhenti setelah kamu jadi pemenang. Juara satu StandUp Comedy juga akan hilang sinarnya kalau lawakannya tidak pernah baru. Orang sudah mendengarnya berulang-ulang, hingga bosan. Lalu dirinya akan ditinggalkan dan masyarakat beralih ke juara baru StandUp Comedy. Ini berlaku untuk semua ajang pencarian bakat. Tidak ada karya, maka ditinggalkan.

Lantas, bagaimana menurutku?

Jalan pintas boleh kamu raih. Sangat boleh. Tapi jangan pernah bersantai setelah meraihnya. Karena pepatah mengatakan dan selalu benar bahwa menjadi sukses itu gampang, tapi mempertahankannya yang susah. Apalagi untuk meningkatkannya jauh lebih susah. Bukan berarti tidak bisa. Tapi lebih susah. Mudahnya begini. Tahu band Kotak kan? Mereka juga jebolan ajang pencarian bakat personil band beberapa tahun yang lalu. Sampai sekarang tetap eksis. Kenapa? Mereka bekerja keras setelah lepas dari ajang pencarian bakat itu. Banyak loh band yang juga terpilih menciptakan lagu, dulu saya punya albumnya termasuk band Kotak didalamnya. Hanya saja, band yang lain saya cari-cari karyanya tidak ada lagi setelah satu album kompilasi itu. Band Kotak sajalah yang terus menerus menciptakan karya. Dikenal, dan terkenal. Itu salah satu contoh jalan pintas begitu menyenangkan tapi juga begitu banyak menjatuhkan orang saat mereka sampai disana.

Semoga paham ya. Pilihlah jalan pintas jika kamu siap bekerja keras siang malam tanpa henti. Tanpa jalan pintaspun juga bisa sukses. Saya akan ceritakan kisah Mas Iwan Setyawan (bagi yang sudah tahu, bukunya 9 summers 10 autumns) adalah seseorang yang tidak menjalani shortcut atau jalan pintas untuk menjadi direktur di kota New York, agar kamu tahu bahwa tanpa jalan pintas, dengan kerja keras, kerja cerdas, banyak berdoa, banyak usaha, tetap akan membuatmu sampai kepada suksesmu sendiri.

Salam.

Apa Itu Sugesti Diri?

01.00 0
apa itu sugesti diri


Apa itu sugesti diri? Apakah mirip dengan menghiptonis atau menghipnosis diri? Apa seperti motivasi, inspirasi, dan passion? Atau malah mirip meditasi, yoga, dan sebagainya? Mungkin penjelasan saya dibawah ini nantinya akan membantumu mengetahui sedikit tentang sugesti diri. Ilmu yang mempelajari perihal hubungan manusia dengan dirinya sendiri memang asyik untuk dibahas. Tidak ada habisnya. Ilmu kejiwaan manusia juga baru-baru saja berkembang di awal tahun 1900. Sehingga masih banyak yang bisa digali dan dipelajari.

Sugesti diri, menurut wikipedia berarti auto suggestion artinya adalah nyatanya tidak semua ilmu menghipnosis atau hipnotis diri sendiri berdampak pada subjek atau pasien yang ditanganinya. Karena cukup sulit untuk meneliti dampak hipnosis itu pada manusia setelah mereka sadar. Sehingga penelitan berlanjut pada ilmu psikologi yaitu auto suggestion artinya mensugesti diri sendiri saat diri ini dalam keadaan sadar. Karena pada awal tahun 1900an, obat placebo (obat sugesti) yang berisi vitamin jika dikatakan pada pasien mampu menyembuhkannya, maka tubuh akan bekerja dengan pikiran meyakini hal tersebut. Yaitu obat itu mampu menyembuhkan. Padahal cuma vitamin. Hingga kesimpulannya, kekuatan mental atau pikiran kita juga mempengaruhi reaksi obat yang kita konsumsi untuk penyembuhan diri. Itu baru obat yang dipercayai menyembuhkan, karena pasien yang merasa putus asa dan tidak merasa mendapatkan efek positif dari obat, juga banyak sekali. Obat pun yang harusnya manjur (bukan placebo) menjadi tidak manjur lagi untuk beberapa pasien itu. Selain juga sugesti diri ini berfungsi saat pasien mengatakan pada dirinya sendiri bahwa kehidupannya jauh lebih baik dari kemarin, dan jauh lebih baik setiap hari.

Kok bisa ya? Itulah kehebatan pikiran manusia yang telah Tuhan ciptakan. Kita punya kehendak bebas menjalani hidup. Kita sendiri yang memilih berjuang untuk sehat misalnya, atau sebaliknya memilih menyerah untuk tetap sakit. Baik diberi obat sebenarnya atau hanya obat placebo, tetap saja pikiran yang menentukan tubuh itu sendiri. Selain juga ada kekuasaanNYA yang memberi kewenangan untuk kita bisa sehat atau tidak. Terlepas dari sisi agama, mari kita coba baca lagi penjelasan dibawah ini.

Sugesti diri ini sebenarnya berkaitan dengan repetisi. Dalam islam ada ibadah sholat yang wajib dilakukan dan diulang-ulang terus setiap hari, ada jadwal-jadwalnya, sholat shubuh hingga isya, hingga seseorang menemui ajalnya. Artinya, dalam setiap agama, ada pengulangan ibadah. Setiap hari hingga setahun sekali dilakukan. Tujuannya? Tentu untuk terus mengawal manusia menuju jalan yang baik dalam hidupnya. Tanpa sadar manusia telah melakukan sugesti terhadap dirinya sendiri.

Berarti kita telah melakukannya dong? Ya, sayangnya tidak disadari. Sehingga ibadah yang kita lakukan terkadang sering kali lalai dikerjakan. Bahkan ada yang telah menjadi rutinitas tanpa peduli dengan maknanya. Menurut wikipedia, pengulangan kata-kata positif yang telah dikenalkan diawal tahun 1900 itu setidaknya memiliki satu faktor penguat yang mana dampaknya berbeda-beda dilihat dari orang yang melakukannya. Apa itu? Yaitu Will Power.

Will Power adalah kekuatan keinginan. Hal ini berbeda-beda setiap orang. Ada yang sebatas ingin, tanpa tindakan. Ada yang sudah ingin, sudah melakukan, tapi mudah menyerah ditengah jalan. Ada yang ingin hingga dia lupa fisiknya yang tak mampu lagi hingga rasa ingin itu mengalahkan keterbatasannya. Ya, itulah will power. Sayangnya kekuatan keinginan ini juga memiliki efek penolakan pada setiap orang yaitu Self-Conflict. 

Artinya luas sekali loh. Bisa jadi kekhawatiran jika ingin melakukan sesuatu, hingga tidak jadi melakukannya, itu juga bisa. Misalnya tidak yakin bahwa keinginannya dapat terwujud hingga tidak mengerjakannya lagi, dan putus asa, itu juga bisa. Ada lagi yang banyak beralasan terutama keinginannya untuk bisa terhalang oleh kenyataan, mirip dengan fakta sebelumnya yang mudah putus asa, sama saja, tapi ini jauh lebih banyak beralasan sebelum memulainya.

Menarik ya? Tentu. Lantas apakah sugesti diri ini perlu dalam kehidupan kita? Jelas. Ingat saat kita jatuh gagal yang paling dalam. Semisal kecelakaan yang membuat hidup kita berubah 180 derajat. Tindak kriminal yang kita lakukan, atau yang menimpa kita. Sudah berjuang malah hasilnya tidak ada atau gagal. Untuk bangkit dari trauma kehidupan masa lalu, kita butuh sugesti diri. Itulah mengapa ibadah dalam semua agama perlu diulang-ulang terus. Agar kita sadar kita perlu bangkit dari masa lalu yang tidak menyenangkan.

Nah, penjelasannya tentang sugesti sampai disini dulu ya. Tidak perlu terlalu panjang dan kompleks. Artikel selanjutnya akan berkaitan dengan apa saja yang termasuk dalam sugesti diri. Semoga bermanfaat.

Ciri-ciri Kamu Telah Menemukan Passion

09.00 2
cara menemukan passion dan sebab passion sulit ditemukan

Sudah dibahas di artikel sebelumnya, (baca dulu ya yang belum biar paham) tentang perbedaan passion dan hobi. Tentu kamu sudah mulai memilah-milah mana passionmu, mana hobimu. Atau bahkan kamu juga masih stuck tertahan merasa kebingungan dan bimbang sambil bertanya-tanya, penting gak sih passion ini sebenarnya? Bagi saya penting. Kenapa? Dalam hidup kita, dimasa tua yang ada hanyalah mengenang masa lalu. Saat tubuh dan pikiran tidak lagi mampu digunakan untuk berkarir. Biasanya setelah usia 50an. Yang mana kita akan bercerita banyak mengenai karir kita, pekerjaan kita, apa yang kita lakukan, apa kebanggaan kita, pada anak dan cucu.

Memang benar, tidak setiap orang hidup berdasarkan passionnya. Sejatinya, passion bagi saya hanyalah sugesti diri. Seperti cita-cita dan impian serta harapan akan masa depan. Dengan memiliki passion maka saya telah terinspirasi dan mudah untuk termotivasi membangung kehidupan yang saya inginkan. Begitu juga kamu. Tidak setiap orang mau memiliki impian. Alasannya jelas, yaitu susah diwujudkan, repot, bikin capek mikir, bikin badan pegal. Tapi seperti artikel sebelumnya, bahwa ada kepuasan batin yang kita terima dalam hidup ini. Yang tidak selalu dapat diukur dengan uang, harta, mobil atau rumah mewah. Tidaklah mengherankan banyak orang yang telah berusia 40-50 tahun selalu mengejar hal-hal yang bersifat fisik semata. Terus menerus mencari uang, merasa hilang bahagianya, merasa ada yang selalu kurang dalam pencapaian hidupnya. Sekali lagi, ini tergantung dari kamu sendiri. Maukah bersusah-susah menjalankan passionmu itu? Karena hasilnya akan sampai terlihat nanti diusia tua.

Deena Varshavskaya, dalam website forbes menjelaskan setidaknya ada 4 cara praktis untuk menemukan passion hidupmu dan karir yang kamu cintai. Saya singkat saja ya. Silahkan lihat dibawah ini,

  • Saat kamu tahu kamu tidak produktif dalam pekerjaanmu, maka resign-lah.
  • Ikutilah rasa penasaranmu (tidak pernah puas untuk mengembangkan kualitas diri).
  • Jangan jadikan uang sebagai pertimbangan utama pemilihan passion.
  • Jangan buat batasan diri dengan label untuk dirimu sendiri.

Tidak mudah memang memahami keempat cara itu dari Deena. Tapi setidaknya kamu paham ketiga cara mencari passion diatas. Nomer 4 sebenarnya adalah titel atau label lebih kepada kemampuanmu yang dicetak diatas kertas. Saya lulusan Fisika UGM, yang artinya titel atau label saya adalah seorang saintis atau ilmuwan. Bekerja di hal-hal yang berkaitan dengan penelitan atau pengajaran. Tentu saya tidak ingin membatasi diri dengan ijasah yang saya terima. Karena rasa penasaran saya (cara nomer 2) nyatanya tidak membawa saya pada dunia fisika. Panasaran saya selalu berkembang pada dunia tulis menulis dan dunia psikologi populer, parenting, sosial humaniora. Saya menemukan passion disitu. Artinya saya berhasil menemukan setidaknya satu passion yang saya geluti hingga sekarang ini.

Nah, tapi menurut website lifehack, yang ditulis oleh James Clear ternyata ada 7 hal yang membuat kita tidak menemukan passion kita sendiri. Jadi dengan mengetahui cara mencarinya dan sebab kita sulit menemukannya akan membantumu memahami alasan passion cukup penting dipikirkan.

  • Yang dipikirkan hanyalah mencari passionnya, tapi tidak segera memulai tindakannya.
  • Kamu mencari berdasarkan perasaan suka dan tidak suka terhadap passion tertentu. Seharusnya mencari berdasarkan pengalaman hidupmu.
  • Tidak segera mencari kurus, pelatihan, atau cara untuk mengoptimalkan passion yang sudah didapat. Sehingga merasa passion itu bukan untukmu.
  • Kamu hanya mencari yang jelas. Padahal hidup penuh ketidakjelasan. Passion itu bukanlah jaminan seperti asuransi hidup. Layaknya hidup, dia harus diperjuangkan.
  • Tidak berani mencoba dan mencipta hal baru terkait passion yang baru kamu temukan. Sehingga kamu sibuk mencari yang benar-benar pas untukmu. Padahal tidak ada yang benar-benar pas terkait passion itu.
  • Kamu tidak menikmati prosesnya. Kamu ingin menemukan passion lalu sukses dalam hitungan hari, bulan dan tahun. Padahal passion itu dijalani hingga seumur hidup loh.
  • Kamu tidak menetapkan tujuan akhirmu. Kita biasanya melewati hal-hal yang memusingkan otak. Lalu waktu berjalan terus hingga kamu telah terlambat memulai passionmu dan terlalu terlambat untuk menetapkan tujuan akhir.

Sudah semakin jelas kan mengenai passionmu? Nah, intinya adalah kamu telah menemukan ketertarikan terhadap suatu aktifitas yang sebenarnya kamu ingin lakukan tapi kamu tidak terlalu mahir melakukannya. Kemudian kamu ingin sekali bisa menghasilkan kesuksesan dari yang kamu temukan itu. Lalu, kamu bertindak mencoba dan mencoba lagi menciptakan sesuatu karya nyata dari aktifitas barumu itu. Kamu mengalami kegagalan, tapi tidak menyerah dan bangkit lagi. Bahkan kamu tidak lelah untuk mencari ide baru dari banyak bertemu orang, tidak lelah untuk belajar lagi dari beragam sarana dan media, hingga akhirnya kamu betah berlama-lama, bertahun-tahun mendalami aktifitas itu. Hingga sukses datang tanpa kamu sadari dan saat itulah kamu telah menjalani passionmu.

Semoga bermanfaat ya.

Apa Bedanya Passion Sama Hobi?

08.51 0
apa beda passion dan hobi


Jika kamu mengikuti terus artikel di blog ini, maka kamu juga pasti sudah membaca artikel mengenai bedanya motivasi dan inspirasi. Nah, sekarang kita akan membahas bedanya passion dengan hobby. Langsung saja ya. Passion sering kali membingungkan. Banyak orang yang menyangkanya dengan hobi. Kenapa? Ya, karena hobi bisa dikembangkan menjadi bisnis, wirausaha, jual beli yang mana disangka sebagai passion.

Nah, menurut Jim Woods sendiri, hobi dan passion bisa dibedakan seperti dibawah ini.

Hobi itu:

  • Sesuatu yang kita gemari untuk dilakukan, tapi sekarang tidak kita lakukan lagi. Seperti hobi mengoleksi novel atau komik, tapi sekarang sudah tidak lagi. Atau hobi mengoleksi kertas surat yang wangi dan berwarna warni sejak sekolah, tapi sekarang tidak lagi.
  • Sangat mudah dilakukan. Kesulitannya mungkin hanya pada mencarinya di zaman yang sudah tidak diproduksi lagi. Seperti perangko, uang lama, kertas surat wangi, berbagai macam amplop, dan sebagainya.
  • Kita tidak khawatir dalam memulainya atau menghentikannya. Ya, hobi tidur tinggal tidur aja. Hobi makan tinggal makan saja. Tidak ada ketakutan dan kekhawatiran untuk melakukan hal tersebut kan? Itulah hobi.
  • Biasanya, tidak dibicarakan bahkan dengan teman terdekat dan sahabat sekalipun. Karena banyak hobi yang negatif. Seperti hobi klepto, hobi menyanyi di kamar mandi, dan sebagainya.


Sedangkan Passion itu:

  • Sesuatu yang dikerjakan terus menerus hingga sekarang ini. Kita bisa menghentikan aktifitas itu, tapi ada kecenderungan untuk kembali lagi melakukannya suatu hari nanti.
  • Cukup sukar dilakukan. Butuh motivasi, inspirasi, semangat, pantang menyerah, berdoa, dan juga ada hadiah yang kita idam-idamkan hadir di akhir aktifitas itu. Tentu hadiah pertama yang akan kita dapati adalah kepuasan batin.
  • Bahkan kita cenderung mau untuk mengerjakannya hingga larut malam, rela melakukannya hingga larut malam. Dan sampai tidak bisa tidur cepat karena memikirkannya.
  • Kita selalu ingin menceritakan aktifitas ini pada sahabat baik, pada teman terdekat, karena kita bangga menceritakannya.
  • Nah, seperti apa passion itu? Seperti saya yaitu menulis. Apapun yang bisa saya tuliskan dan bagikan melalui internet adalah passion. Sudah saya lakukan sejak kelas 3 SMA dan masih berlanjut hingga sekarang. Ada kepuasan batin dan alhamdulillah ada hadiah berupa uang yang telah saya hasilkan dari aktifitas tulis menulis ini.


Bagaimana? Masih bingung soal hobi dan passion? Semoga tidak ya. Jim menambahkan jika aktifitas itu kita lakukan di beberapa tahun yang lalu kemudian kita ingin melakukannya lagi sekarang itulah passion. Tidak sebatas terhadap kesukaan, tapi ada rasa ingin dihargai dan dibayar atau berpenghasilan dari aktifitas itu. Serta passion itu bisa berwujud dari hobi. Namun tidak semua hobi bisa menjadi passion dalam diri seseorang.

Lalu bagaimana menurut saya? Buku passion ini cukup banyak saya baca terutama dari karya penulis dalam negeri yaitu Rene Suhardono yang menyatakan bahwa passion itu aktifitas yang selalu ingin kita lakukan, baik dibayar ataupun tidak, kita selalu ingin melakukannya. Bahkan aktifitas itu bukanlah aktifitas yang cukup mahir kita kerjakan. Tapi ada proses pembelajaran untuk sampai ketahap mahir. Tambahan dari saya sih, passion itu aktifitas yang rela kita lakukan meski dibayar berapapun.

Menilik ke tahun-tahun sebelumnya, saya pernah menulis artikel untuk suatu website dan dibayar Rp 10.000 per artikelnya. Kecil? Jelas. Tapi memuaskan. Biasanya juga tidak tetap. Bisa saja sebulan saya mendapatkan order menulis hingga 10 artikel. Bisa saja cuma 1 artikel tapi nilainya sampai Rp 300.000. Passion sendiri bisa berupa bisnis yang ingin kamu mulai karena kepikiran terus. Bisa juga kerjaan ditempatmu bekerja sekarang karena ada rasa tanggung jawab dan tidak sekedar makan gaji buta. Ya, itulah passion. Dia dinamis, dan seseorang bisa memiliki lebih dari satu passion. Layaknya hobi yang bisa kita miliki seiring bertambahnya umur.

Sudah bisa kan membedakannya? Coba buat daftar hobimu sekarang ini, dan daftar passionmu. Tidak perlu berpikir terlalu keras terhadap diri sendiri. Passion yang dinamis itu bentuknya bisa bermacam-macam, isilah daftarmu itu perlahan-lahan dengan merenung di akhir pekan. Lalu kamu bisa memilih passion mana yang akan kamu seriusi untuk bisa menghasilkan uang, mana yang tidak. Mana hobi yang perlu kamu tambahkan mana yang harus kamu hilangkan.

Semoga bermanfaat ya. Salam.

Saat Ketahanan Mental Diuji di Tempat Kerja

06.00 1
Butuh mental kuat bertahan dalam pekerjaan


Obrolan makin lama makin larut. Dari cuma obrolan kabar, tentang kerjaan, sampai ke masalah klasik dunia kerja. Ya, saya masih mengingat beberapa petuah dari sahabat yang jauh-jauh dari Tuban mau meluangkan waktu liburnya selain bertemu dengan keluarga, juga untuk bertemu dengan saya dan seorang sahabat. Ya, dirinya teman, menjadi sahabat semenjak kuliah dan setelah kuliah. Kami sama-sama satu sekolah dulu. Namun, dirinya lebih dulu mengenyam dunia kerja dibandingkan saya. Usia yang telah menginjak 25 tahun ini menyisakan banyak kerinduan akan teman lama. Akhirnya kamipun bercerita satu sama lain keadaan kondisi teman-teman yang hampir tidak diketahui apa dan bagaimana kabarnya.

Ya, tentu, ada kisah baik dan kisah buruk yang akan kami dapati tentang perjalanan hidup menuju kedewasaan diri. Bagimu yang sudah bekerja entah sejak lulus SMA atau lulus kuliah, dipastikan jika mencari uang itu, gampang-gampang susah. Benar? Yups, sehingga apa yang dirasakan dulu mendapatkan uang subsidi dari orangtua, maka akan merasakan getirnya perjuangan mencari penghasilan sendiri. Hingga mengerti bahwa alasan orangtua sangat mempertimbangkan kita dalam memberikan uang, karena memang begitulah kehidupan pekerjaan itu.

Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life. –Steve Jobs

Sahabat yang datang dari jauhpun menceritakan berbagai kisah pilu yang dialami teman-teman lama, dan beberapa petuah yang saya dapati adalah "orang itu akan terlihat kuat jika memang mentalnya kuat teruji saat bekerja." kira-kira demikian. Maksudnya, hampir di semua pekerjaan, apapun itu, dipastikan tidaklah mudah. Apalagi jika sudah mendalami "politik kantor". Seorang teman lama yang telah diceritakan oleh sahabat jauh ini mengalami penderitaan tersebut. Bahwa di dunia kerjanya, "politik kantor" begitu kental. Terasa seperti banyak sekali yang mencoba "menjilat" atasan. Dirinya tidak tahan harus bekerja seperti itu. Hingga memutuskan keluar/resign dari pekerjaannya dan kembali ke kampung halaman. Kabar terakhir darinya yang diceritakan oleh sahabat jauh ini, ternyata dirinya belum lagi kembali mencari pekerjaan di pekerjaan yang lain.

Ya, mental kita sering diuji. Banyak anak SMA di berbagai daerah di Indonesia stress menghadapi ujian nasional. Mental mereka diuji, ada yang mampu bertahan, namun tidak sedikit yang malah menyerah, menjadi stress hingga bunuh diri. Kasihan jika melihat itu. Namun itulah kehidupan, mental kita harus terus diperkuat menghadapi hidup yang tidak dapat ditebak ini. Kita boleh membenci pekerjaan yang kita jalani sekarang. Kita boleh keluar/resign dari pekerjaan lama, tapi tidak boleh menyerah dengan keadaan dan terus mencari pekerjaan baru yang kita rasa lebih baik. Setiap orang pasti pernah menghadapi tekanan mental baik di sekolah, pekerjaan, dan lingkungan sosialnya. Untuk itu, kita sendiri harus sadar bahwa kita harus kuat mental, untuk tetap dapat hidup sebaik-baiknya. Untuk dapat hidup selayaknya dan bahagia.

Hm... Dunia kerja memang keras. Tapi nikmati saja. Kuatkan mentalmu, karena akan terus diuji. Uang memang harus dicari, tapi jangan sampai hati menjadi keras dan dingin karena uang. Semoga kamu mendapati manfaat dari artikel ini.

Selalu Ada Sahabat Dalam Kehidupan

06.00 1
Saat sahabatmu meninggalkanmu


Jika dirimu sekarang lagi bersedih karena sahabatmu meninggalkanmu, tegakkan wajahmu, dan tersenyumlah. Itu adalah obat pelipur lara terbaik untuk mengingat bahwa saat masalah menghampirimu, dipastikan ada kebahagiaan yang sedang menantimu untuk dijemput. Seiring berjalannya waktu, kita sendiri akan mengalami masa pendewasaan. Tergantung sih, ada yang mau beranjak dewasa, dilihat dari sikapnya, ada yang tidak mau. Oke, pendewasaan diri itu juga akan mempengaruhi pertemanan kita. Satu geng dulu saat SMA, selepas SMA, mulai jalan sendiri-sendiri. Teman ngumpul asyik selepas kuliah, kini memiliki kesibukan masing-masing. Ya, semua ada waktunya kita harus melepas kepergian sahabat meraih impiannya. Namun, selalu ada sahabat baru yang akan menghampirimu.

Apa yang membuat diri kita sendiri dijauhi oleh sahabat?

Banyak alasan yang bisa dibahas. Namun, alangkah baiknya kita melihat ke dalam diri kita sendiri. Menurut dari wikihow bahwa penerimaan diri kita sendiri itu akan membuat hubungan pertemanan menjadi lebih baik. Penerimaan diri seperti apa? Ya, tentu menerima diri apa adanya, tidak menjadi seperti orang lain, tidak takut untuk ditegur sahabat dalam rangka memperbaiki diri. Jujur, saya sendiri pernah kehilangan sahabat karena hal mendasar ini. Saya mencoba mengunggulinya karena merasa tertekan disetiap obrolan dirinya yang selalu lebih dominan dalam hal apapun. Saya mencoba tidak perduli terhadap apapun yang dikritikkannya terhadap saya karena saya yakin dirinya pasti juga pernah melakukan salah namun belum diakuinya. Hingga akhirnya pertemanan harus berakhir begitu saja.

Dalam setiap kondisi persahabatan dipastikan juga selalu ada yang menjadi pendengar dan selalu ada yang menjadi orang banyak bicara dan banyak prestasi. Semestinya bisa disadari dengan keikhlasan kita bisa menjadi salah satunya atau bergantian memosisikan diri seperti itu. Kita juga dipastikan kecewa dalam setiap persahabatan karena tidak sedikit orang ingin dapat pujian, terlihat hebat, dan merasa dirinyalah yang paling segalanya. Namun, kita harus menerima diri sendiri dulu apa adanya. Jika memang akhirnya pembicaraan tidak pernah cocok lagi, kita sudah berusaha menjadi diri sendiri. Tidak ikut-ikutan apa yang sahabat kita lakukan. Hingga berakhirnya persahabatan memang karena ingin menjalani kehidupan pribadi masing-masing, bukan karena permasalahan saling mengintimidasi satu sama lain.

Apa cuma itu saja? Tentu tidak.

Setelah menerima diri sendiri, menjadi diri sendiri, tentu untuk tetap menjaga hubungan persahabatan itu dengan saling percaya satu sama lain. Hal ini cukup sulit. Jika kamu sudah mencapai usia setidaknya 18 tahun hingga 25 tahun. Semakin banyak orang sulit dipercaya. Karena setiap orang berpotensi mengkhianati apa yang telah kita berikan pada mereka. Seperti misalnya, seorang sahabat menjauhi lantaran kita secara tidak sadar telah mengambil haknya yang menurutnya paling berharga. Namun kita menganggap hal itu wajar. Mengambil ide misalnya. Seorang sahabat bercerita dirinya ingin membuka suatu bisnis kecil-kecilan. Kita tidak sadar tertarik, namun karena kurangnya komunikasi, sang sahabat menjalankan bisnisnya itu tanpa mengajak kita untuk ikut didalamnya. Hingga kita berpikir tidak ada salahnya untuk membuka bisnis serupa juga. Dengan alasan, agar disetiap pertemuan ada topik untuk diobrolkan bersama. Eh, ternyata hal tersebut menyakiti perasaan sahabat kita. Mungkin tidak langsung menjauh, namun sang sahabat enggan mendiskusikan apapun lagi bersama kita.

Saya pernah merasa seperti itu. Karena tidak sadar bahwa seringnya berdiskusi bersama, saya jengah menjadi pendengar saja. Ingin juga ikut serta mengisi obrolan diantara para sahabat. Hingga ikut melakukan upaya dalam pengembangan idenya namun dengan cara saya sendiri. Sang sahabat tahu, dan merasa sakit hati, tapi saya juga tidak kalah sakit hati, karena dirinya tidak mengikutkan saya dalam kesenangannya itu. Padahal hampir tiap hari bertemu. Ego masing-masing yang cukup besar inilah yang akhirnya meruntuhkan persahabatan. Saya harus mengalah dan menyingkir. Tidak tahan dibicarakan baik di depan dan dibelakang mereka.

Cukup bikin pusing kan? Tentu tidak, sekali lagi tidak.

Itulah proses pendewasaan diri. Mungkin memang kehidupan akan membenturkan kita terutama hal persahabatan. Hingga kita sendiri merasa harus mencari suasana baru. Ya, suasana baru itulah kita akan mendapati teman baru yang bisa menjadi sahabat baru juga. Yang mana kali ini, kita sudah mendapati bahwa kita telah menerima diri sendiri apa adanya, kita telah menjadi diri sendiri, dan kita telah sepenuhnya mampu mencoba untuk memberikan kepercayaan lagi. Hasilnya? Luar biasanya.

Itulah pengorbanan dalam hubungan persahabatan. Seiring bertambahnya usia dan seiring berjalannya waktu, banyaknya teman dekat yang menjadi sahabat akan tersingkir satu demi satu. Hingga akhirnya ada beberapa sahabat saja yang mau menghabiskan waktu bersama kita sepanjang usia. Dengan begitu jangan khawatir lagi, jangan bersedih lagi, jika kehilangan sahabat memang harus terjadi. Yang terpenting kita telah memberikan upaya yang terbaik yang bisa kita berikan. Karena tidak ada yang sempurna bahkan dalam menjalni hubungan pertemanan itu. Ya, semoga kamu bisa segera mencari sahabat baru. Atau bahkan mungkin, teman lama yang dulu bukanlah sahabat sekarang menjadi sahabat baru kamu. Atau malah yang semasa sekolah musuhan, sekarang bisa menjadi sahabat.

Semoga bermanfaat ya.

Apa Sih Bedanya Motivasi dan Inspirasi?

14.00 1
Bedanya Motivasi dan Inspirasi


Sering mendengar kata "motivasi" dan kata "inspirasi". Namun perlu kajian khusus yang menjelaskan itu semua. Hingga akhirnya beragam pendapat muncul dan setidaknya bisa dijelaskan lebih sederhana kepada masyarakat luas. Begitu juga kata "passion" dan "hobi" yang nyatanya juga berbeda maksudnya. Walau dalam bahasan sederhana untuk aktifitas keseharian akan mirip-mirip. Belum lagi jika "passion" , "motivasi" dan "inspirasi" dijadikan dalam satu topik pembahasan. Jelas malah makin bingung.

Disini saya ingin menjelaskan berbagai konsep atau teori mengenai perbedaan motivasi dan inspirasi secara langsung. Artinya, tidak terlalu bertele-tele, bisa dipahami, dan juga bisa dipraktekkan secara langsung. Lantas apa beda keduanya?

Menurut Ron Prasad dalam akun linkedinnya bahwa keduanya jelas sangat berbeda. Dirinya menjelaskan jika motivasi adalah berasal dari kata motive atau dalam bahasa Indonesianya disebut motif atau alasan. Motivasi itu terkait dengan tindakan yang kita akan kerjakan. Seperti ingin membaca buku pelajaran, kuliah, jurnal kerja, lalu kita merasa mengantuk dan malas, lantas kita memaksakan diri untuk tetap membacanya karena kita punya alasan dibalik membaca itu semua maka itulah yang disebut motivasi.

Sedangkan inspirasi sendiri adalah terkait dengan proses atau tindakan yang tidak sebatas diawal saja. Namun perkepanjangan. Sehingga kita merasakan dalam diri sendiri, pikiran dan jiwa bahwa kita harus melakukan hal yang kita lakukan dalam jangka panjang karena kita memang ingin melakukannya. Bahkan tanpa sebab. Semisal, kita membaca buku komik bertahun-tahun lantaran kita menyukai jalan cerita dan budaya dari Jepang itu. Tanpa disuruh, tanpa diperintah, tanpa merasa ada alasan tertentu.

Hingga kesimpulannya menurut Ron Prasad adalah motivasi itu dorongan dari luar untuk membuat kita mengerjakan sesuatu. Sedangkan inspirasi itu sudah ada sejak lama di dalam diri kita sendiri karena kita melakukannya terus menerus sejak dulu. Artinya motivasi bisa berkembang menjadi inspirasi jika dikerjakan secara terus menerus.

Lebih unik lagi dijelaskan oleh Jonathan dalam website paidtoexist. Bahwa nyatanya motivasi itu tidak selalu berkaitan dengan hal yang positif. Ya, ada motivasi negatif dan ada motivasi positif. Namun artinya tetap sama dengan Ron bahwa motivasi itu dorongan dari luar diri kita untuk melakukan sesuatu atau diri kita sendiri berpikir bahwa hal tersebut harus dikerjakan tanpa mempertimbangkan alasannya dengan jelas, tanpa perlu passion. Seperti tindakan membantu orang secara spontan, atau tindakan melarang sesuatu yang orang lain kerjakan karena itu buruk. Itulah biasanya motivasi terkait langsung dengan orang lain.

Lalu inspirasi menurut Jonathan adalah sesuatu yang kita gelisahkan. Biasanya akan timbul berbagai macam pertanyaan seperti pada artikel sebelumnya yang mengulas tentang semangat. Apa yang benar-benar kamu inginkan bukan apa yang kamu pikirkan mungkin bagus untuk dikerjakan. Sehingga belum tentu yang kita pikirkan bagus sebenarnya kita butuhkan. Seperti, kita pikir ikut organisasi dapat menjadi aset untuk mempermudah pencarian kerja selepas kuliah. Namun itu pikiran kita. Faktanya, perusahaan ingin merekrut kita jika kita punya banyak pengalaman yang produktif terkait dengan pekerjaan yang akan kita lamar.

Lantas bagaimana menurut saya sendiri?

Motivasi lebih terkait dengan cara kita membangkitkan semangat. Namun semangat yang luar biasa. Misalnya, kita baru saja duduk di depan layar monitor komputer atau laptop. Merasa ada yang hilang, ada yang salah, dari apa yang sudah kita kerjakan semisal skripsi, tugas akhir, atau tugas kerja yang sudah mepet jam sore pulang kantor. Kita merasa ingin untuk melepaskan diri dan lari dari hal yang bisa kita selesaikan di hari itu. Tapi kita sadar untuk menyelesaikannya di hari itu juga. Kita butuh semangat yang tidak sekedar semangat. Bahkan sudah diantisipasi dengan rileks sejenak mendengarkan lagu, membaca meme lucu di 9gag, tetap saja motivasi itu tidak datang juga. Ya, bagi saya sebaliknya, motivasi terkait erat dengan apa yang ada di dalam diri kita untuk bergerak melakukan sesuatu di saat itu juga.

Inspirasi bagi saya berbeda dengan kedua orang diatas yang sudah saya jabarkan. Kenapa? Inspirasi terkait erat dengan penokohan orang lain di benak kita. Memang benar, kita merasa terdorong untuk melakukan sesuatu secara berkelanjutan. Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun kita lakukan. Tapi hal itu lebih banyak terdorong karena kita ingat akan seseorang. Tukang becak misalnya, dia terinspirasi dari tokoh bisnis di Indonesia, misalnya saja Chairul Tanjung yang selalu gigih bekerja keras hingga sukses sampai sekarang ini. Lalu dia ingat lagi pada anaknya yang juga ingin melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi. Nah, disitulah dia terinspirasi dari orang lain untuk melakukan tindakannya secara berkelanjutan.

Loh kok bisa beda? Ya, beda pemahaman bukan berarti salah loh. Saya tidak menyalahkan kedua orang diatas yang sudah saya kutip pemahamannya tentang motivasi dan inspirasi. Tapi saya punya pemahaman sendiri yang saya rasa lebih cocok dengan diri saya dalam menjalani kehidupan. Nah, bagi kamu lebih cocok yang mana nih? Mari berdiskusi.

Semoga bermanfaat ya.

Apa Itu Semangat?

11.49 0
apa itu semangat?

Sebelum beranjak lebih jauh pada hal yang ingin dibahas disini, tentunya tentang menyemangati diri sendiri, ada baiknya kita lebih dulu untuk mengetahui apa itu semangat. Menurut versi bahasa Inggrisnya dinamakan spirit. Namun banyak orang mengartikan spirit adalah yang berkaitan dengan dunia roh, hantu, setan, dan sebagainya. Padahal spirit sendiri itu kita miliki. Dalam bahasa Indonesia dinamakan jiwa.
  1. the nonphysical part of a person that is the seat of emotions and character; the soul."we seek a harmony between body and spirit" synonyms: soul, psyche, (inner) self, inner being, inner man/woman, mind, ego, id; pneuma "harmony between body and spirit"
  2. those qualities regarded as forming the definitive or typical elements in the character of a person, nation, or group or in the thought and attitudes of a particular period."the university is a symbol of the nation's egalitarian spirit" synonyms: ethos, prevailing tendency, motivating force, essence, quintessence.
Itu menurut google. Dapat kita lihat bahwa spirit atau semangat terkait erat dengan pikiran, ego, jiwa, etos kerja, tendensi, tindakan yang termotivasi, esensi, dan lainnya. Sehingga semangat sendiri adalah keinginan diri kita sendiri untuk dapat bangkit dari keterpurukan yang sedang kita alami. Keterpurukan ini tidak lantas selalu berkaitan dengan keterpurukan yang amat buruk semisal kegagalan hidup. Tapi juga berkaitan dengan keterpurukan yang kita alami sehari-hari seperti rasa malas melakukan rutinitas atau aktifitas dan rasa bosan.

Semangat ini sendiri terkait juga dengan perjalanan spiritual seseorang menuju kedewasaan dirinya sendiri. Seperti jatuh bangunnya dirinya untuk menggapai kesuksesan. Saat seseorang mengambil hikmah setiap kejadian dalam hidupnya, maka dirinya sedang mengalami perjalanan spiritual. Hingga bangkitnya semangat dalam diri untuk meraih kembali kesuksesan yang belum didapatkannya. Spirit motivation juga merupakan hubungan erat dengan spirit yang sedang kita bahas ini. Sederhananya, spirit motivation itu adalah semangat dalam motivasi diri. Kita bersemangat untuk terus memotivasi diri saat kita tahu secara sadar kita sedang berada dalam kondisi yang tidak termotivasi. Sehingga mencari berbagai hal baik di dalam diri kita sendiri dan diluar diri kita agar dapat termotivasi.

Bisa saja tujuan seseorang sama, yaitu mencapai ke kota tujuan. Ada yang menggunakan sepeda motor, mobil, kereta api. Namun ditengah perjalanan, mereka mengalami kendala, masalah, musibah yang berbeda-beda. Seperti ban bocor, habis bensin, lelah dan harus menepi beristirahat, kehabisan tiket, dan lain sebagainya. Semangat dibutuhkan disaat itu agar bisa bangkit kembali untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan menempuh tujuan yang telah direncanakan sejak awal. Yaitu sampai ke kota tujuan.

Dilain pihak, semangat juga erat dengan sugesti diri. Kata-kata yang kita ucapkan dalam hati untuk mempengaruhi pikiran agar mau berpikir lebih keras dan lebih dalam. Coba perhatikan kalimat dibawah ini,

  • Apakah ini yang aku inginkan?
  • Apa yang salah dari yang ku kerjakan?
  • Apa yang sebenarnya aku cari dalam hidup?
  • Sudah bahagiakah aku?
  • Apakah cukup sampai disini yang aku kerjakan?

Nah, coba tanyakan kembali pada dirimu pertanyaan diatas. Setelah mengerti pemahaman dasar mengenai semangat, maka kita dapat merenungi diri dengan bijaksana. Setiap orang dipastikan memiliki semangat dalam dirinya sendiri. Jika kamu merasa sedang terpuruk, beberapa kalimat pertanyaan diatas muncul begitu saja, maka jangan putus asa dan merasa rendah diri. Karena kamu berarti mengalami hal yang dialami semua orang. Yaitu kehilangan semangatnya dalam hidup yang dijalani. Perlu untuk memunculkannya lagi dan lagi. Agar kamu sendiri bisa semangat untuk meraih motivasimu sendiri setiap kali kamu merasa gagal.

Semoga bermanfaat ya. Silahkan bertanya dan berdiskusi jika ada yang masih kamu bingungkan.