Ciri-ciri Kamu Telah Menemukan Passion

09.00
cara menemukan passion dan sebab passion sulit ditemukan

Sudah dibahas di artikel sebelumnya, (baca dulu ya yang belum biar paham) tentang perbedaan passion dan hobi. Tentu kamu sudah mulai memilah-milah mana passionmu, mana hobimu. Atau bahkan kamu juga masih stuck tertahan merasa kebingungan dan bimbang sambil bertanya-tanya, penting gak sih passion ini sebenarnya? Bagi saya penting. Kenapa? Dalam hidup kita, dimasa tua yang ada hanyalah mengenang masa lalu. Saat tubuh dan pikiran tidak lagi mampu digunakan untuk berkarir. Biasanya setelah usia 50an. Yang mana kita akan bercerita banyak mengenai karir kita, pekerjaan kita, apa yang kita lakukan, apa kebanggaan kita, pada anak dan cucu.

Memang benar, tidak setiap orang hidup berdasarkan passionnya. Sejatinya, passion bagi saya hanyalah sugesti diri. Seperti cita-cita dan impian serta harapan akan masa depan. Dengan memiliki passion maka saya telah terinspirasi dan mudah untuk termotivasi membangung kehidupan yang saya inginkan. Begitu juga kamu. Tidak setiap orang mau memiliki impian. Alasannya jelas, yaitu susah diwujudkan, repot, bikin capek mikir, bikin badan pegal. Tapi seperti artikel sebelumnya, bahwa ada kepuasan batin yang kita terima dalam hidup ini. Yang tidak selalu dapat diukur dengan uang, harta, mobil atau rumah mewah. Tidaklah mengherankan banyak orang yang telah berusia 40-50 tahun selalu mengejar hal-hal yang bersifat fisik semata. Terus menerus mencari uang, merasa hilang bahagianya, merasa ada yang selalu kurang dalam pencapaian hidupnya. Sekali lagi, ini tergantung dari kamu sendiri. Maukah bersusah-susah menjalankan passionmu itu? Karena hasilnya akan sampai terlihat nanti diusia tua.

Deena Varshavskaya, dalam website forbes menjelaskan setidaknya ada 4 cara praktis untuk menemukan passion hidupmu dan karir yang kamu cintai. Saya singkat saja ya. Silahkan lihat dibawah ini,

  • Saat kamu tahu kamu tidak produktif dalam pekerjaanmu, maka resign-lah.
  • Ikutilah rasa penasaranmu (tidak pernah puas untuk mengembangkan kualitas diri).
  • Jangan jadikan uang sebagai pertimbangan utama pemilihan passion.
  • Jangan buat batasan diri dengan label untuk dirimu sendiri.

Tidak mudah memang memahami keempat cara itu dari Deena. Tapi setidaknya kamu paham ketiga cara mencari passion diatas. Nomer 4 sebenarnya adalah titel atau label lebih kepada kemampuanmu yang dicetak diatas kertas. Saya lulusan Fisika UGM, yang artinya titel atau label saya adalah seorang saintis atau ilmuwan. Bekerja di hal-hal yang berkaitan dengan penelitan atau pengajaran. Tentu saya tidak ingin membatasi diri dengan ijasah yang saya terima. Karena rasa penasaran saya (cara nomer 2) nyatanya tidak membawa saya pada dunia fisika. Panasaran saya selalu berkembang pada dunia tulis menulis dan dunia psikologi populer, parenting, sosial humaniora. Saya menemukan passion disitu. Artinya saya berhasil menemukan setidaknya satu passion yang saya geluti hingga sekarang ini.

Nah, tapi menurut website lifehack, yang ditulis oleh James Clear ternyata ada 7 hal yang membuat kita tidak menemukan passion kita sendiri. Jadi dengan mengetahui cara mencarinya dan sebab kita sulit menemukannya akan membantumu memahami alasan passion cukup penting dipikirkan.

  • Yang dipikirkan hanyalah mencari passionnya, tapi tidak segera memulai tindakannya.
  • Kamu mencari berdasarkan perasaan suka dan tidak suka terhadap passion tertentu. Seharusnya mencari berdasarkan pengalaman hidupmu.
  • Tidak segera mencari kurus, pelatihan, atau cara untuk mengoptimalkan passion yang sudah didapat. Sehingga merasa passion itu bukan untukmu.
  • Kamu hanya mencari yang jelas. Padahal hidup penuh ketidakjelasan. Passion itu bukanlah jaminan seperti asuransi hidup. Layaknya hidup, dia harus diperjuangkan.
  • Tidak berani mencoba dan mencipta hal baru terkait passion yang baru kamu temukan. Sehingga kamu sibuk mencari yang benar-benar pas untukmu. Padahal tidak ada yang benar-benar pas terkait passion itu.
  • Kamu tidak menikmati prosesnya. Kamu ingin menemukan passion lalu sukses dalam hitungan hari, bulan dan tahun. Padahal passion itu dijalani hingga seumur hidup loh.
  • Kamu tidak menetapkan tujuan akhirmu. Kita biasanya melewati hal-hal yang memusingkan otak. Lalu waktu berjalan terus hingga kamu telah terlambat memulai passionmu dan terlalu terlambat untuk menetapkan tujuan akhir.

Sudah semakin jelas kan mengenai passionmu? Nah, intinya adalah kamu telah menemukan ketertarikan terhadap suatu aktifitas yang sebenarnya kamu ingin lakukan tapi kamu tidak terlalu mahir melakukannya. Kemudian kamu ingin sekali bisa menghasilkan kesuksesan dari yang kamu temukan itu. Lalu, kamu bertindak mencoba dan mencoba lagi menciptakan sesuatu karya nyata dari aktifitas barumu itu. Kamu mengalami kegagalan, tapi tidak menyerah dan bangkit lagi. Bahkan kamu tidak lelah untuk mencari ide baru dari banyak bertemu orang, tidak lelah untuk belajar lagi dari beragam sarana dan media, hingga akhirnya kamu betah berlama-lama, bertahun-tahun mendalami aktifitas itu. Hingga sukses datang tanpa kamu sadari dan saat itulah kamu telah menjalani passionmu.

Semoga bermanfaat ya.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

2 comments

Write comments
Unknown
AUTHOR
23 Juni 2015 pukul 11.19 delete Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
avatar
Unknown
AUTHOR
3 April 2016 pukul 18.20 delete

Bagus dan amat inspiratif. Thanks alot yang telah menulisnya dan membagikannya.

Reply
avatar